Proses verifikasi mahasiswa baru dan penghasilan orang tua mahasiswa yang lolos Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2014 di Gedung Soetadrjo, Selasa pagi diwarnai ketegangan. Bahkan ada 2 orang mahasiswa baru pingsan karena desakan-desakan di pintu masuk pertama.
Menurut mahasiswa FISIP UNEJ yang memantau proses daftar ulang mahasiswa baru, Priska Ariadini, satpam kurang bisa mengatur antrian mahasiswa baru. Akibatnya, banyak mahasiswa yang melakukan protes karena satpam dinilai tidak fair. Situasi semakin memanas, ketika ada beberapa mahasiswa baru yang pingsan saat mengantri.
Sementara salah seorang mahasiswa baru, Oky Trikadarma Hadi Putra menjelaskan, mahasiswa yang pingsan karena tergesa-gesa berebut masuk. Sebab, para mahasiswa menumpuk dalam satu pintu, tidak teratur dan berdesak-desakan. Calon mahasiswa fakultas hukum ini menyayangkan layanan ini, karena UNEJ hanya membuka satu pintu masuk. Seharusnya, mereka dilayani per fakultas, sehingga tidak perlu antrian panjang.
Sementara salah seorang wali mahasiswa, Khusno menyayangkan terjadinya aksi berebut masuk yang menyebabkan calon mahasiswa pingsan. Bahkan, ada seorang wali mahasiswa yang emosi, setelah mendengar kata-kata tidak pantas diucapkan panitia. Setelah ada 2 orang mahasiswa yang pingsan, UNEJ baru membuka 2 pintu masuk.
Kepala Humas dan Protokoler Universitas Jember, Agung Purwanto menjelaskan, mahasiswa yang mengikuti verifikasi sebanyak 2.500 orang lebih. Jika ditambah dengan walinya berjumlah lebih dari 5.000 orang. Pihaknya sudah mengatur verifikasi ini dengan membagi pada dua tempat, yakni di PKM dan di Gedung Soetardjo. Terjadinya desak-desakan dan menyebabkan mahasiswa jatuh pingsan, karena mereka tidak sabar mengantri. Namun Agung berjanji semua mahasiswa akan terlayani dalam waktu dua hari. (Hafit)