Jember Hari Ini – Setelah melihat hasil survei yang disampaikan lembaga riset Institute For Democracy Enforcement Empowering Civil Society and Public Policy Study (INDEEP), Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) cabang Jember menilai bupati tidak melakukan pendekatan kemanusiaan dalam menjalankan roda pemerintahan selama setahun kemarin.
Ketua IKA-PMII Jember, Ahmad Taufik, menjelaskan, hasil tersebut memperlihatkan cara berkomunikasi yang sangat buruk dengan ormas, partai politik, DPRD, dan perguruan tinggi. Menurut Taufik, jargon tegak lurus yang disampaikan bupati perlu dipertanyakan kembali, mengingat masih banyak kelompok masyarakat yang meragukan 22 program kerja bupati bisa dijalankan. Taufik mengaku khawatir jargon tegak lurus tersebut hanya sebatas wacana saja.
Taufik menegaskan, survei yang dilakukan oleh lembaga riset INDEEP murni dilakukan secara obyektif dan tidak ada intervensi dari pihak manapun. Komunikasi buruk yang dilakukan oleh bupati berdampak pada kekecewaan masyarakat yang benar-benar menunggu kinerja pemerintahan kepemimpinan Faida-Muqit.
Sementara Bupati Jember, Faida, dan Wakil Bupati, Abdul Muqit Arief, saat dikonfirmasi melalui telepon, hingga saat ini belum memberikan jawaban. (Fian)