Jember Hari Ini – Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polres Jember menggelar inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Jember, Jumat (24/10/2025). Salah satu lokasi yang menjadi sasaran pemeriksaan yakni Pasar Tanjung Jember.
Sidak ini dilaksanakan oleh Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim Polres Jember, bekerja sama dengan Perum Bulog serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jember.
Kanit Tipidter Satreskrim Polres Jember, Ipda Harry Sasono, menjelaskan, kegiatan tersebut dilakukan untuk menindak-lanjuti laporan masyarakat mengenai masih tingginya harga beras di beberapa titik penjualan.
Dia menyebut, produsen, distributor, maupun pedagang diwajibkan menjual beras sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah diatur dalam peraturan Menteri Perdagangan.
Namun, dari hasil pemantauan di lapangan, petugas masih menemukan sejumlah pedagang yang belum mencantumkan label kualitas dan menjual beras diatas HET. Terhadap temuan tersebut, petugas memberikan pembinaan dan peringatan agar para pedagang segera menyesuaikan harga sesuai ketentuan.
Apabila pelanggaran kembali ditemukan, pihaknya akan memberikan peringatan keras. Jika masih berulang, tindakan tegas berupa pencabutan izin usaha akan diberlakukan.
Selain memantau harga, tim Satgas Pangan juga memeriksa kondisi fisik beras, timbangan, dan keaslian kemasan guna mencegah praktik kecurangan seperti pengoplosan maupun pemalsuan label beras premium.
Menurut Harry, pengawasan distribusi beras dilakukan tidak hanya di pasar, tetapi juga di gudang penyimpanan dan jalur distribusi untuk memastikan tidak ada praktik penimbunan yang dapat merugikan masyarakat.
Seperti diketahui, harga beras di sejumlah pasar tradisional pada Jumat (24/10/2025) masih terpantau ada selisih, namun tidak signifikan. Di Pasar Tanjung, harga beras premium dijual Rp15.900 per kg dan beras medium Rp12.000 per kg. Kemudian di Pasar Bangsalsari, beras premium dijual Rp15.000 per kg dan beras medium dijual Rp13.000.(Ulil)
