Dengan mengusung tema, kampusku bukan sarang plagiat, mereka menuntut pemberhentian tim ahli PEMKAB Jember, pengusutan kasus plagiasi Raperda Rt Rw, dan pengembalian anggaran pembahasan Raperda Rt Rw.
Menurut KORLAB aksi, Alifian Rizalul Ahmad, elemen mahasiswa juga menuntut tim ahli Raperda Rt Rw menyampaian permintaan maaf secara terbuka, kepada civitas akademika dan rakyat Jember.
Sementara rektor Universitas Jember, Mohammad Hasan menegaskan, secara kelembagaan Universitas Jember, sudah melakukan verifikasi.
Menurut Hasan, tim ahli tidak pernah melakukan plagiasi, seperti tudingan sejumlah elemen masyarakat dan LSM.
Namun Tim Verifikasi Universitas Jember akan terus meneliti, bentuk kesalahan naskah akedemis Raperda Rt Rw.
Sedangkan Kepala Lembaga Penelitian Universitas Jember, yang juga ketua tim verifikasi, Subagyo mengakui tim ahli Raperda Rt Rw melakukan kecerobohan, dan tidak profesional.
Dia berjanji akan memperbaiki sistem penunjukan tim ahli di lingkungan Universitas Jember, sehingga kasus serupa tidak terjadi lagi.
Saat ini Universitas Jember memang belum memiliki tim monitoring dan evaluasi tim ahli, sehingga kinerja mereka tidak terukur dengan baik. (ulung)
Advertisement
