Pemerintah dan masyarakat harus bersama-sama membendung, masuknya gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) ke Jember. Sebab, gerakan tersebut memproklamirkan diri sebagai jihad global, yang tidak segan-segan membantai dan mengkafirkan kelompok lain.
Demikian disampaikan Kepala Bidang Kajian Strategis dan Politik Bakesbangpol Linmas, Slamet Wiyoko, menanggapi mencuatnya isu ISIS belakangan ini. Menurut Slamet, ciri khas ISIS adalah melakukan bom bunuh diri, penyembelihan manusia, serta mengkafirkan kelompok Islam lain. Bahkan, mereka menghukumi negara lain yang tidak masuk dalam kelompoknya sebagai negara dan tatanan kafir. Karena itu, pihaknya sudah melakukan langkah preventif untuk membendung masuknya ISIS ke Jember. Caranya dengan menguatkan lagi fungsi tokoh agama. Selain itu, menggerakkan kekuatan komunikasi intel daerah untuk mendeteksi dini ISIS yang mengarah baiat dan rekrutmen anggota di Jember.
Sementara Rois Syuriyah PCNU Jember, KH. Muhyidin Abdus Shomat, siap menjaga anggotanya supaya tidak ikut terseret gerakan ISIS. Sebab, paham mereka sangat berpotensi mencerai beraikan NKRI. Namun ia menyatakan keyakinan, bahwa gerakan tersebut tidak akan mendapatkan tempat dalam hati warga NU, yang menjunjung tinggi kerukunan dan toleransi atas kebegaraman di Indonesia. (Hafit)