Jember Hari Ini – Himpunan Pengusaha Minyak dan Gas (Hiswana Migas) mewaspadai masuknya tabung gas elpiji dari daerah atau kota selain Jember yang memicu terjadinya perang harga di tingkat konsumen.
Ketua Hiswana Migas, Beny Satria, menyebutkan, Pertamina sudah membuat aturan khusus tabung gas yang beredar di setiap daerah mempunyai perbedaan tanda. Tabung gas elpiji yang beredar di Jember bertanda kondom atau penutup tabung berwarna merah. Ia mencontohkan, perang harga tabung gas elpiji 3 kilogram yang terjadi di Jember dijual dengan harga Rp 16 ribu bisa saja ada tabung gas dari daerah lain dijual dengan harga lebih murah.
Hiswana Migas, menurut Beny, juga mewaspadai gas elpiji 12 kilogram oplosan yang diisi dari proses pemindahan dari tabung 3 kilogram. Oplosan itu sangat memungkinkan terjadi, karena terjadi perbedaan harga yang cukup besar. Jika gas elpiji 3 kilogram hanya dijual Rp 16 ribu per tabung, gas elpiji 12 kilogram seharga Rp 140 ribu.
Beny berharap, jika masyarakat mengetahui gas elpiji 12 kilogram yang dijual dengan harga lebih murah, segera melaporkan kepada aparat setempat. (Fathul)