Audiotorial “Puskemas”

ILUSTRASI - DOKTER

Ilustrasi : Kebutuhan dokter di Jember belum terpenuhi.

Ada keinginan agar Pemkab Jember bisa segera memenuhi Standar Puskesmas. Puskesmas dibilang standar salah satunya jika memiliki 2 dokter umum dan seorang dokter gigi. Nyatanya, masih ada puskesmas yang memiliki hanya 1 dokter umum dan 1 dokter gigi. Kalau sudah begitu, segera bisa diduga, akibatnya adalah kurang maksimalnya layanan.

Bisa saja belum terpenuhinya standar itu lantaran rekrut dokter bukan urusan gampang. Selain itu, bisa jadi pula urusannya bersangkut-paut dengan kekuatan anggaran. Kalau tidak keliru, Jember termasuk kabupaten yang belum bisa menerima pegawai baru gara-gara lebih dari 50 persen anggarannya tersedot untuk anggaran aparaturnya. Maka, bisa jadi pengangkatan dokter juga sedang dalam keadaan moratorium.

Kemungkinan yang lain, sejak layanan kesehatan dilewatkan BPJS, banyak klinik bermunculan karena dalam skema BPJS layanan kesehatan harus berawal di fasilitas kesehatan tingkat pertama. Bisa jadi, tenaga dokter sekarang ini sedang menjadi rebutan. Menjadi rebutan antara puskesmas dan klinik fasilitas kesehatan tingkat pertama.

Semua itu adalah prakiraan. Kita tidak tahu persis apa penyebab masih belum terpenuhinya standar puskesmas. Tetapi, apapun penyebabnya, persoalan itu adalah persoalan serius.

Puskesmas dibangun di atas semangat peningkatan layanan kesehatan hingga ke lini paling bawah. Itu sebabnya, puskesmas ada di setiap kecamatan. Malah agar layanan makin maksimal pemerintah juga membuka puskesmas pembantu. Pendek kata, puskemas, sampai sebelum ada BPJS adalah wujud pemenuhan layanan dasar masyarakat.

Karena itu, semangatnya tidak boleh pudar. Pemenuhan standar harus segera dipikirkan lalu diusahakan setidaknya melalui pemetaan dan penataan. Sebab, bisa jadi ada ketimpangan antara puskesmas yang satu dengan puskesmas yang lain dalam hal jumlah dokter.

Akhirnya, kesehatan adalah salah satu variabel penting yang menentukan Indeks Pembangunan Manusia. Kalau tidak keliru, Indeks Pembangunan Manusia (HDI), Kabupaten Jember masih berada di urutan 30-an dari 38 kabupaten/ kota di Jawa Timur. Nah, kalau standarisasi puskesmas tidak segera diurus dengan serius, maka sebaiknya tidak usah berharap Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Jember bisa terdongkrak naik. (Aga)

 

 

 

 

Comments are closed.