Audiotorial “Honor Guru Honorer”

Entah bagaimana dulu asbabunnuzul  guru honorer  mengajar di sekolah-sekolah. Tapi kalau boleh mengira-ira, mereka dipekerjakan karena jumlah PNS guru yang mengajar di sekolah belum mencukupi. Apalagi jika dilihat dari perspektif ideal rasio guru-murid.

Di Jember guru honorer mencapai 2.300 orang. Sebagian besar mereka mengabdi sudah puluhan tahun. Mereka jarang berkeluh kesah, meratapi honor yang kebanyakan masih di bawah upah minimum kabupaten. yang mereka tau, mengajar dan mengajar. Sesekali mereka mengungkapkan perasaan. Biasanya pada masa-masa yang diangga bisa menjadi dan dijadikan peluang bagi mereka untuk bisa menjadi PNS.

Begitulah, mereka sekarang juga mengungkapkan perasaan tentang honor yang besarnya Rp 200.000,- sebulan. Bisa dipastikan honor sebesar itu untuk ongkos transport saja jauh dari cukup. Honor  mereka menyusut cukup berarti menyusul kebijakan pendidikan gratis. Sementara itu, sejauh ini belum ada kebijakan counter part agar honor mereka tidak berkurang.

Pertanyaan mendasarnya adalah, bisakah para guru honorer yang untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri jauh dari mencukupi itu mengabdikan di dunia pendidikan, ikut serta mencerdaskan anak bangsa…? Bagaimana mereka bisa ikut serta dalam proses pengayaan proses belajar mengajar kalau untuk beli bahan ajaran saja mereka tidak sanggup…?

Itu kira-kira suasana kebatinan para guru honorer saat ini, sampai-sampai mereka mengagendakan ingin menyampaikan kondisi obyektif yang meeka alami mereka kepada Bupati.  Kira-kira suasana kebatinan seperti itu pula yang membuat  Ketua Forum Honorer K2, pak Tupadi, dalam penjelasan pers sampai-sampai membandingkan kebijakan pemerintah Bondowoso yang APBD-nya jauh lebih kecil tetapi mengalokasikan anggaran Rp 1 juta per bulan untuk guru honorer.

Akhirnya, pak Tupadi mengingatkan, bahwa perhatian terhadap guru honorer, terutama yang menyangkut kesejahteraan, adalah salah satu janji politik Bupati semasa kampanye

Sambil menunggu kabar baik dari penentu kebijakan, harapannya tentu saja semangat para guru honorer tidak kendor dalam ikut serta mencerdasakan kehidupan bangsa. (Aga)

 

 

 

 

Comments are closed.