Jember Hari Ini – Aliasi Jurnalis Independen (AJI) Jember melayangkan surat kepada Bupati Jember Faida meminta klarifikasi terkait pelibatan wartawan dalam tim pemerhati Dinas Kesehatan karena Kepala Dinas Kesehatan, Siti Nurul Qomariyah, tidak kunjung menjawab surat yang dilayangkan AJI Jember akhir Februari lalu.
Ketua AJI Jember, Friska Kalia, menegaskan, surat balasan Dinas Kesehatan terkesan ambigu sebab isinya justru membenarkan kalau Zumrotun Solicha, masuk dalam tim pemerhati., dinas kesehatan justru memberikan apresiasi kepada AJI Jember karena membantu program Dinas Kesehatan. Padahal kata Friska, sejak awal Zumrotun Solicha tidak pernah bekerjasama atau terlibat program instansi pemerintah. Karena itu, AJI Jember meminta Bupati Jember Faida melakukan klarifikasi persoalan tim pemerhati sebab kasus yang menimpa anggota AJI Jember Zumrotun Solicha dimungkinkan terjadi di Organisasi Perangkat Daerah yang lain. AJI Jember juga meminta Bupati Faida menghapus program kerja yang melibatkan wartawan sebagai pelaksana program pemerintah. Sebab hal itu akan mempengaruhi independensi dan profesionalitas sebagai wartawan.
Diberitakan sebelumnya, AJI Jember melayangkan surat dan meminta klarifikasi kepada Dinas Kesehatan. Sebab salah satu anggota AJI Jember, Zumrotun Solicha, tiba-tiba diminta menerima uang honor sebesar Rp 2 juta sebagai tim pemerhati program Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Dinas Kesehatan. Padahal Zumrotun Solicha tidak pernah menerima pemberitahuan terkait pelibatannya sebagai tim pemerhati Dinas Kesehatan. Zumrotun Solicha menolak pemberian uang yang bersumber dari APBD tersebut dan meminta uang rakyat itu dikembalikan ke kas daerah. (Fian)