Ambulans desa yang terpampang foto Bupati Jember, Faida, dan Wakil Bupati Jember, Muqit Arief, itu halal alias gratis. Hal ini ditegaskan Kepala Dinas Kesehatan Jember, Siti Nurul Qomariyah, menyusul pertanyaan warga Jenggawah, Faridatul Hasanah, dalam Suara Rakyat Prosalina.
Menurut Siti Nurul Qomariyah, dalam sosialisasi yang dilakukan Pemkab Jember, program ambulans desa ini bertujuan mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat dan memenuhi janji kampanye bupati nomor 13 dan 14 untuk mewujudkan jember sehat. Sesuai juknis penggunaan ambulans desa, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang menderita sakit harus dibawa ke puskesmas terdekat. Ambulans desa gratis ini bisa dimanfaatkan oleh warga miskin pengguna kartu JKN dan surat keterangan miskin. Berbeda dengan penggunaan ambulans puskesmas, Dinas Kesehatan merujuk pada perda yang mengatur tentang tarif penggunaan ambulans puskesmas. Biasanya ambulance puskesmas ini digunakan oleh pasien yang tercatat sebagai pasien umum dan dirujuk ke rumah sakit. Namun Nurul mengakui ada kasus tertentu keluarga pasien terpaksa menggunakan ambulans desa untuk dirujuk ke rumah sakit karena ambulans puskesmas tengah digunakan. Namun karena mereka tercatat sebagai pasien umum, mereka tetap harus membayar penggunaan ambulans sesuai ketentuan perda.
Terkait biaya yang dibayar oleh keluarga pasien warga Jenggawah, kata Nurul, bisa jadi seharusnya menggunakan ambulans puskesmas. Namun karena ambulans puskesmas masih digunakan terpaksa puskesmas menggunakan ambulance desa. (Ida-Anto)
