Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) menyambut baik segera turunnya sertifikasi Indikasi Geografis untuk kopi arabika di wilayah lereng Gunung Argopuro.
Menurut Sekretaris Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis, Totok Adiwiyono, jika sertifikasi Indikasi Geografis tersebut sudah turun, akan berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan petani kopi. Sebab kopi Arabika Argopuro akan memiliki daya saing di pasar. Selain itu, sertifikasi Indikasi Geografis juga memudahkan produk kopi Arabika Argopuro masuk ke pasar global bahkan ke pasar internasional seperti kopi Arabika Java Ijen Raung. Kemudian kata Totok, dengan sertifikasi Indikasi Geografis juga akan memberikan perlindungan sehingga tidak ditiru oleh daerah lain.
Saat ini lanjut Totok, total luas areal kopi Arabika Argopuro mencapai 160 hektar. Jumlah tersebut akan terus bertambah karena pemerintah telah berkomitmen untuk memperluas areal tanaman kopi di wilayah Gunung Argopuro. (Winarno)