Jember Hari Ini – Belum usai kasus robohnya atap kantor Jenggawah, masyarakat kembali dikejutkan dengan kasus robohnya atap bangunan SDN Keting 2 Kecamatan Jombang Sabtu pagi. Bahkan proses pengerjaan proyek tersebut belum selesai. Diketahui dalam papan nama proyek, anggaran pengerjaan proyek rehab gedung tersebut sekitar Rp 297 juta untuk SDN Jombang 4 dan SDN Keting 2. Untuk SDN Keting 2 gedung yang direhab adalah ruang kelas 5 dan kelas 6.
Kepala SDN Keting 2, Satram, menjelaskan, dirinya pagi tadi ada di sekolah dan sedang bersiap untuk berangkat ke acara HUT PGRI dan Hari Guru Nasional di Universitas Jember. Lalu sekitar jam 7 pagi tiba-tiba salah satu atap gedung sekolah yang sedang direhab yakni ruang kelas 5 roboh. Namun, Satram mengaku tidak tahu pasti penyebab robohnya atap tersebut karena Jumat malam sempat terjadi hujan deras disertai angin. Beruntung baik murid maupun guru ada di luar kelas sedang melaksanakan latihan upacara sehingga tidak ada korban atas kasus ambruknya gedung tersebut. Namun karena semua murid melihat langsung robohnya atap tersebut, mereka mengalami trauma dan ketakutan hingga saat ini. Bahkan, ada wali murid yang melihat langsung kejadian tersebut dan meminta kepada sekolah untuk tidak menggunakan ruang kelas yang baru saja direhab. Karena itu, Satram menegaskan kelas 5 dan kelas 6 untuk sementara waktu menggunakan musholla dan perpustakaan untuk kegiatan belajar mengajar meskipun ruangannya sangat tidak layak.
Satram menambahkan, selama proses pengerjaan proyek sejak bulan September hingga saat ini, murid kelas 5 dan kelas 6 belajar di musholla dan perpustakaan sangat disayangkan jika mereka masih tidak bisa menggunakan ruang kelas yang seharusnya sudah diperbaiki menjadi lebih layak. Satram berharap ruang kelas bisa segera diperbaiki dan dikerjakan dengan benar sehingga bangunan tersebut tidak rawan roboh yang nantinya berpotensi menimbulkan korban yang notabene adalah murid dan guru yang sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar. (Fian)