Audiotorial “Penyemprotan Disinfektan”

PMI Jember akan melakukan penyemprotan di wilayah-wilayah yang dinyatakan zona merah. Penyemprotan akan berlangsung dua bulan. Selain itu, beberapa perkantoran juga bakal disemprot disinfektan menyusul munculnya klaster baru.

Penyemprotan disinfektan, harus diakui, merupakan upaya yang harus ditempuh. Lebih-lebih ketika kasus positif Covid 19 melonjak. Tetapi mengandalkan peenyemprotan saja sepertinya jauh dari mencukupi. Penyemprotan dalam skala besar biasanya terjadi ketika angka penularan di suatu wilayah dianggap sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan.  Upaya seperti itu tidak bisa dibilang sebagai upaya pencegahan karena dilakukan setelah jumlah yang tertular cukup besar dan wilayah bersangkutan sudah dikatagorikan zona merah.

Dalam situasi pandemi yang diutamakan adalah pencegahan dan upaya lain yang mengarah pada pemutusan mata rantai transmisi atau penularan. Karena itu, yang harus ditelisik adalah penyebab melonjaknya angka positif Covid 19. Jika merosotnya disiplin menjalankan protokol kesehatan dilihat sebagai penyebabnya, maka yang harus didorong adalah meningkatkan dan kemudian menjaga kedsiplinan semua pihak menjalankan  protokol kesehatan.

Kabarnya pemerintah daerah memeberlakukan operasi yustisi. Warga yang didapati melanggar protokol kesehatan bakal didenda Rp 50 ribu,-. Kebijakan ini juga muncul setelah angka positif Covid 19 melonjak.  Jika fenomenanya sama, lonjakan angka positif Covid 19  gegara, taruh umpanya, liburan, longgarnya pengawasan dan merosotnya kedisiplinan warga, maka yang mesti ditempuh adalah upaya konsisten menjaga agar ketiga fenomena itu tidak terjadi.

Begitulah, sebentar lagi memasuki liburan akhir tahun. Jauh-jauh hari otoritas yang bertanggungjawab atas penanganan Covid 19 mesti memikirkannya. Sebab, di sana ada potensi munculnya kerumunan dan kemungkinan euforia liburan yang berpotensi membuat warga masyarakat teledor menjalankan protokol pencegahan. Sebab, sejauh ini langkah paling efentif adalah pencegahan. Termasuk di dalamnya memutus mata rantai penularan. Pencegahan bahkan masih akan efektif ketika vaksinasi Covid 19 sudah dilakukan. Jadi, disiplin menjalankan protokol kesehatan, seruan yang terus menerus, pengawasan, penegakan aturan, dan yang tak kalah pentingnya keteladanan tokoh masyarakat, petinggi pemerintahan dan elit politik semua itu adalah upaya yang sepertinya paling ampuh mencegah penularan Covid-19. (Aga)

 

 

 

Comments are closed.