Jember Hari Ini – Pimpinan PSHT dan Pagar Nusa di Kecamatan Sumberjambe melarang warga berangkat ke Banyuwangi. Langkah ini dilakukan untuk menjaga kondusivitas Kabupaten Banyuwangi, pascabentrok antara kedua perguruan silat. Demikian disampaikan pimpinan PSHT dan Pagar Nusa dalam ikrar bersama di Mapolsek Sumberjambe.
Menurut Kapolsek Sumberjambe, AKP Istiono, Polsek Sumberjambe harus mempertemukan pimpinan PSHT dan Pagar Nusa untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Sebab pihaknya mendapatkan informasi bahwa ada pesilat yang akan berangkat ke Pesanggaran Banyuwangi, Jumat malam. Karena itu Polsek Sumberjambe segera merespon dengan mengundang kedua perguruan silat tersebut ke Polsek Sumberjambe. Polsek Sumberjambe mengimbau agar mereka tidak melakukan aksi di Kabupaten Banyuwangi. Dalam pertemuan mereka sepakat dan memastikan bahwa warga atau simpatisan kedua perguruan silat tidak akan berangkat ke Kabupaten Banyuwangi. Selain itu, mereka melarang warganya menghasut atau memprovokasi untuk saling menyerang serta tidak terpancing provokasi informasi hoax di media sosial. Sebab, mereka sudah mempercayakan sepenuhnya penyelesaian permasalahan tersebut kepada Polres banyuwangi.
Istiono menegaskan, pascapernyataan bersama tersebut, jika masih ada yang berangkat Banyuwangi, segala konsekuensinya ditanggung masing-masing individu. Jika terjadi perbuatan pidana, sepenuhnya menjadi tanggung jawab pribadi pesilat. Pengurus tidak akan membantu dan polisi akan menindak tegas sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Kegiatan serupa juga dilakukan sejumlah polsek di Kabupaten Jember, diantaranya Polsek Ledokombo dan Polsek Sumbersari. Perwakilan kedua pihak dari perguruan silat tersebut sepakat tidak berangkat ke Kecamatan Pesanggaran Banyuwangi.
Sebelumnya, kedua perguruan silat di Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi terlibat bentrok yang menyebabkan korban terluka dan kerusakan rumah dan kendaraan, Rabu kemarin. (Hafid)