Jember Hari Ini – Pemkab Jember akan mengajukan pengesahan alat deteksi dini banjir yang diciptakan Fakultas Teknik Universitas Jember. Produk tersebut 90 persen berasal dari Jember dengan koordinator tim pembuat dan pelaksana Early Warning System (EWS), Satrio Budi Utomo.
Menurut Bupati Jember, Hendy Siswanto, alat tersebut saat ini sedang diajukan kepada kementerian pendidikan dan kebudayaan riset dan teknologi untuk mendapatkan pengesahan. Alat peringatan dini banjir tersebut sudah dilakukan uji coba tahun 2021 lalu, di sungai dekat rumah Bupati Jember, Kali Jompo. Saat terjadi banjir besar, alat tersebut memberi tanda peringatan datangnya banjir. Bahkan Bupati Hendy mendengar langsung suara peringatan dini banjir, yang akhirnya menggenangi rumahnya. Menurut Hendy, dengan peringatan dini banjir tersebut, warga langsung menyelamatkan diri dan mengamankan barang-barang berharga.
Hendy menjelaskan, alat deteksi dini banjir tersebut akan langsung berbunyi jika debit air sudah melebihi batas normal. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Hendy akan mensupport Universitas Jember untuk membuat alat tersebut. (Hafid)