
Jember Hari Ini – Kepala Badan Kepagawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Jember, Sukowinarno, menegaskan bahwa mahasiswa Universitas Jember yang tertangkap menjadi joki Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS di Surabaya tidak ada kaitannya dengan rekrutmen calon PPPK di Jember.
Apalagi Jember hanya membuka seleksi calon ASN PPPK, tidak membuka lowongan seleksi calon ASN PNS.
Menurut Suko, pelaku diduga menjadi joki untuk warga Jombang yang sedang mendaftar CASN PNS Kemenkumham.
Hanya saja pengakuan terduga pelaku cuma berkuliah di Jember dan hingga saat ini tidak ada laporan kasus perjokian berkaitan dengan seleksi ASN PPPK di Jember.
Suko menyebut, pelaksanaan seleksi saat ini sangat ketat, berbeda dengan pelaksanaan seleksi CPNS PPPK sebelumnya. Panselnas juga menekankan bahwa pelaksanaan seleksi ini harus betul-betul profesional dan bertanggung jawab. Bahkan, panitia di titik lokasi semuanya sudah diambil dari tim pusat.
Sebelum masuk lokasi, peserta harus melewati 4 pemeriksaan, mulai dari registrasi, yakni mencocokkan identitas dengan KTP, dan pendeteksian barang-barang bawaan hingga menuju tempat duduk masing-masing. Jika ada perjokian, kemungkinan besar akan terungkap.
Sebelumnya, mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Jember ditangkap karena diduga menjadi joki Seleksi Kompetensi Dasar untuk seorang pelamar CPNS Kemenkumham yang berlangsung di Poltekpel Surabaya, Senin, 14 November lalu.
Sementara itu Pemkab Jember juga sedang membuka lowongan 201 formasi ASN PPPK tahun 2023 diikuti 1.555 peserta, 42 orang peserta diantaranya menjalani seleksi di Poltekkes Surabaya. (Hafit)