Jember Hari Ini – Sejumlah pemuda yang tergabung dalam Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) membuat peta destinasi wisata sejarah baru di Kabupaten Jember.
Sejarah yang terkesan sunyi dan kurang menarik, kini berupaya dikenalkan lewat petualangan naik motor menuju sejumlah situs purbakala megalitikum di lereng pegunungan. Sepanjang perjalanan wisatawan akan dikenalkan sejumlah kearifan lokal, mulai dari budaya hingga kuliner khas desa sekitar.
Ketua DPC HPI Jember, Hasti Utami mengatakan, uji coba jelajah purba sudah mulai dilakukan pada Minggu kemarin (10/12/2023). Sementara, jelajah purba menggabungkan kekayaan alam dan budaya Desa Panduman dan Desa Kamal dalam satu rute wisata yang saling mendukung dan melengkapi.
Kendati sebenarnya ada 5 situs megalitikum sepanjang perjalanan mulai dari titik di Sumberbaru, Rambipuji, Arjasa, Jelbuk, Sukowono, Sumberjambe, dan Mayang. Bila ingin ke 5 titik tempat tersebut, dibutuhkan perjalanan sekitar 7 jam lebih dengan jarak tempuh 171 kilometer.
Shelter satu dari kota, rombongan diarahkan menuju Kafe Purba di Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk. Di sana wisatawan bisa disuguhi kuliner khas Panduman dan dihibur Seni Can-macanan Kaduk.
Rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menuju Puncak Panduman di Dusun Sumbercandi. Di sana wisatawan bisa menikmati rujak buah dengan pemandangan Jember dari ketinggian.
Usai di Puncak Panduman, pemandu akan mengajak melihat Situs Calok di Desa Kamal, Kecamatan Arjasa. Pemandu akan menjelaskan sejarah kehidupan manusia purba di sana.
Selama trip, peserta didampingi pemandu wisata yang akan menceritakan perjalanan peradaban manusia di kawasan Argopuro. Fakta sejarah menyebutkan bahwa Jember menjadi bagian penyebaran kebudayaan megalitikum. Dataran tinggi (Argopuro-Raung) yang menjadi salah satu pusat persebaran situs-situs megalitikum ini.
Peninggalan megalitikum menjadi sangat menarik karena menjadi bukti nyata perjalanan peradaban manusia. Sayangnya, kata Hasti, situs megalitikum di Jember menjadi destinasi wisata yang kurang populer. (Ulil)