Jember Hari Ini – Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak, (LPAI), Profesor Seto Mulyadi, merespons sejumlah fenomena kasus kekerasan di lingkungan sekolah. Kekerasan yang dimaksud bisa dalam bentuk pukulan, bentakan hingga ucapan yang tidak pantas disampaikan kepada anak didiknya.
Pria yang akrab disapa Kak Seto, ini mengatakan, fenomena guru yang ditakuti, tidak lagi efektif, justru hanya menjadikan siswa memiliki karakter serupa robot, yang mengikuti ucapan bukan dari kesadaran, melainkan rasa takut. Menurutnya, guru harus mengikuti metode pembelajaran yang lebih humanis dan modern.
Guru, idealnya mendidik siswanya dengan kasih sayang dan senyuman. Cara tersebut dinilai lebih efektif, dibandingkan dengan cara kekerasan. Termasuk pendekatan dalam menyelesaikan kasus Bullying.
Lebih lanjut dia juga merespons anak yang menjadi pelaku atau korban. Para anak yang menjadi pelaku kejahatan, juga bagian dari korban atas lingkungan yang tidak kondusif. Untuk itu, dalam UU Peradilan Pidana Anak sudah menggunakan cara yang lebih edukatif, melalui Lembaga Pembinaan Khusus Anak.
Termasuk pada korban anak, juga harus diberi semangat. Jangan hanya fokus kemarahan pada pelaku, tapi juga pemulihan pada korban. Keluarga yang tidak menyalahkan anak, memberi motivasi agar anak bisa semangat menjalani masa depannya.
Sebelumnya, Kak Seto, mengunjungi sejumlah instansi mulai dari Pemkab Jember hingga kepolisian untuk meninjau kualitas dan perhatian daerah terhadap anak, Rabu (16/10/2024). (Ulil)