
Jember Hari Ini – Ditengah derasnya arus modernisasi, sekelompok anak muda di Kecamatan Kalisat, Jember, justru memilih untuk menengok ke masa lalu. Mereka yang tergabung dalam Komunitas Sudut Kalisat menggelar acara bertajuk Merokat Kenangan sebagai upaya menghidupkan kembali sejarah lokal yang mulai terlupakan. Acara ini digelar pada Minggu (25/05/2025).
Setelah sukses mengangkat kisah Babad Biting pada Februari lalu, kali ini Sudut Kalisat menampilkan kisah Babad Sumber Jeruk. Selama satu setengah jam, sejarah Desa Sumber Jeruk disampaikan secara menarik oleh Abdul Rasyid (Cak Cid) dari Sanggar Umah Wetan. Ia membawakan cerita melalui tembang macapat yang diiringi alunan gambang. Kisah tersebut menghadirkan tokoh-tokoh seperti Trisnopati dan Ki Udan Panas, serta menggambarkan nilai-nilai harmoni dengan alam dan kehidupan damai di desa.
Menjelang akhir penampilannya, Cak Cid mengajak penonton melantunkan mantra berisi pesan penting: “Siapa pun yang tidak mengenal leluhurnya, sejarah bangsanya, dan jati dirinya, akan mudah dikuasai bangsa lain”.
Acara Merokat Kenangan bukan sekadar nostalgia. Dibalik tembang dan kisah lama, tersimpan semangat riset dan pelestarian sejarah yang serius. Mereka menggunakan pendekatan lokal seperti niteni (memperhatikan dengan saksama), yang sejalan dengan metode penelitian sejarah modern.
Ketua Yayasan Studi Arsip Sudut Kalisat, RZ Hakim, menyampaikan, kegiatan ini lahir dari keseharian masyarakat, bukan semata-mata dari ruang akademik. Ia lahir dari tanah, dari obrolan dengan para sesepuh desa.
Kalisat sendiri merupakan wilayah yang kaya akan sejarah dan budaya. Belasan desa di kecamatan ini menyimpan banyak cerita rakyat, situs bersejarah, dan tokoh-tokoh sepuh yang masih menyimpan kenangan lama. (Ulil)